Senin, 16 Maret 2009

Selamat Jalan Jumadi Abdi

Jumadi, Kami akan Selalu Mengenangmu

Indonesia Kehilangan Besar

Minggu, 15 - Maret - 2009, 12:50:57
Sumber: Jaka
Ketika awal pembentukan team PS Bontang awal tahun 2008 lalu, sempat muncul kesan "kurang baik" pada Jumadi Abdi. Ada kesan dia "sombong".

Rupanya kesan tersebut salah seratus persen. Sifat dia yang pendiam memang memunculkan potensi disalahpahami orang lain. Setelah dia menjadi pemain PKT, dan kami mengenal dekat dia, ternyata dia adalah pribadi luar biasa. Sangat baik orangnya, santun, alim, sangat pantas dijadikan panutan bagi teman yang lain.

Di balik rambutnya yang selalu gondrong, tertanam di dalamnya jiwa yang sangat alim. Saat sholat berjamaah dengan rekan satu team, menjelang pertandingan, dia acap didapuk sebagai imam. Pada saat away, dia lebih sering menghabiskan waktunya untuk mengaji di saat habis maghrib hingga isya. Bahkan pada saat ada acara di rumah Ketua Harian, acara keakraban yang dimulai setelah maghrib, dia minta ijin untuk melakukan sholat isya ketika waktunya tiba, meskipun saat itu pas acara makan malam.

Selama membela PKT, Jumadi pantas diandalkan. Hampir tidak pernah dia membuat masalah, apalagi sebagai trouble maker. Secara teknis dia juga pemain yang luar biasa. Jumadi adalah salah satu pemain yang mempunyai kemampuan fisik terbaik di PKT, nilai VO2max-nya adalah yang tertinggi. Pada awal kompetisi dia ditunjuk sebagai kapten tim, dan hingga saat ini selalu menjadi pemain inti. Kecuali akhir-akhir ini saja karena pertimbangan strategi dan rotasi dia sempat diturunkan hanya sebagai pemain pengganti.

Kehilangan Jumadi membuat shock dan sedih segenap team, baik pengurus, pelatih, pemain, maupun suporter. Jumadi bukan hanya milik PKT, Bontang, atau Kaltim saja, tetapi Jumadi adalah milik berharga bangsa Indonesia. Dia adalah mantan pemain Nasional yang dikenal bertenaga kuda. Siapapun pelatih, pasti menginginkan Jumadi Abdi adalah salah satu pemain yang bisa memperkuat teamnya. Dia memenuhi semua persyaratan untuk menjadi pemain incaran setiap pelatih.

Jumadi Abdi bukan hanya pemain yang tidak tergantikan bagi kami, namun dia adalah sahabat yang sangat menyenangkan, sahabat yang kita tidak mau kehilangan akan kepergiannya. PKT sangat kehilangan dia, baik sebagai seorang pemain maupun sebagai sahabat. Bahkan Indonesia juga kehilangan salah satu pemain terbaiknya.

Kami shock, kami sedih, namun manusia hanya bisa berencana, kami hanya bisa berusaha untuk menyembuhkannya, Tuhan jugalah yang menentukan segalanya. Musibah tidak bisa kita hindari. Kalau Allah SWT sudah memutuskan, kita harus yakin bahwa itulah jalan yang terbaik. Kami hanya bisa berdoa semoga Jumadi diterima di sisiNya.

Demi kelancaran perjalanannya menemui Sang Kholik, yang selalu dirindukan oleh orang beriman seperti dia, marilah kita doakan dia, kita maafkan bila dia pernah bersalah dengan kita, kita mohonkan ampunanNya. Biarlah dia "konsentrasi" menemui kekasihnya, Allah, kita lupakan urusannya yang di dunia.

Kami atas nama Pengurus PS Bontang PKT, demi kelapangan jalannya, tidak akan mengungkit masalah yang menjadi "jalan kematiannya". Biarlah BLI, wasit (perangkat pertandingan), Persela, pemain lawan, mengambil perannya masing-masing. Kami tidak akan memperpanjang masalah ini, biarlah pihak berkompeten yang mengambil tindakan, apabila memang diperlukan. Bagi kami, kami sangat meyakini bahwa Allah Maha Mengetahui segalanya dan Maha Adil. Jadi semua kita serahkan kepadaNya.

Jumadi, selamat jalan. Kamu telah memberikan yang terbaik yang kamu punya untuk kami. Kami tidak bisa membalasnya, kecuali hanya berupa seuntai doa semoga arwahmu diterima di sisi Allah SWT. Selamat jalan Jumadi, kami akan selalu mengenangmu.....